Sunday 25 February 2018

Mengarang Ala Indonesia Pada Dahulu Kala Sebelum Siantar Top Attack

8 Kota di Indonesia Yang Menjadi Sumber Inspirasi Penulis

Menjadi kreatif bagi sebagian orang bukan hanya sekedar hobi, melainkan adalah jalan hidup. Ketika banyak orang aman dan nyaman dengan pekerjaan rutin dari jam 9-5 sore, para penulis mempunyai jiwa yang bebas dan jadwal yang cukup flexsibel untuk berganti-ganti lokasi. Tentunya demi terciptanya ide-ide baru. Materi baru jarang keluar jika Anda masih terkungkung dalam tempat yang statis, tidak bergerak dan mengalami sesuatu yang baru. Nah, traveling adalah salah satu cara untuk membangkitkan kembali passion menulis juga inspirasi. Berikut adalah delapan kota di Indonesia untuk Anda, Writers!
1. Yogyakarta
yogyakarta
Sumber – DestineAsian
Daerah Istimewa satu ini memang istimewa, Writers. Meski ramai, entah mengapa Yogya menawarkan atmosfer ketenangan dan keramahan yang ‘unik’ bagi siapa saja yang datang. Coba kita lihat Malioboro, matahari yang menyengat tak menghentikan para pengunjung berdesak-desakan. Suasananya gaduh, ada tawa, obrolan, alunan musik, teriakan pedagang yang menjajakan dagangannya, klakson mobil, becak lalu lalang, pokoknya semua bunyi bercampur aduk di sana. Lalu Benteng Vredeburg yang tak jauh dari Malioboro sebagai salah satu peninggalan masa kolonial Belanda.
Setiap sudut kota Yogya adalah inspirasi. Jika Anda belum yakin, cobalah berjalan-jalan malam hari mencari angkringan, dengan segelas kopi joss sambil mendengar para musisi jalanan menyanyikan lagu Kla Project Yogyakarta, wah benar-benar suasana yang tidak akan Anda dapatkan di kota mana pun di dunia. Suasananya yang ramah dan kental dengan budaya hmm…. ide untuk sebuah cerita nostalgia? Buat Anda yang pernah ke Yogya pasti selalu ingin kembali lagi kan? Rasanya persis seperti lirik lagu Kla Project Tak Bisa Ke Lain Hati…du du du du….
2. Ubud
restaurant-rice-paddy-view
Sumber: DestineAsian
Bukan hanya karena Ubud adalah salah satu lokasi yang ada di dalam novel Eat, Pray, Love atau karena tuan rumah Ubud Writers Festival, tapi Ubud juga adalah budaya itu sendiri. Udaranya yang sejuk dengan pemandangan yang mengagumkan, membuat para penulis seperti kita bisa menghirup udara segar dan bisa mengosongkan pikiran untuk imajinasi baru. Tak ada yang bisa membantah Ubud adalah kota seni. Di sana terdapat Neka Art Museum yang tak boleh dilewatkan. Mungkin, tempat itu bisa Anda jadikan tempat bertemunya karakter di novel Anda? Atau para monyet pencuri nakal yang mencuri tas gebetan karakter Anda di hutan monyet, lalu karakter Anda harus jungkir balik mengejar si Monyet? Bisa jadi adegan komedi kan? Atau mungkin kota Ubud bakal jadi setting novel bestseller yang Anda tulis setelah Eat, Pray, Love? Siapa tahu.
3. Bukittinggi
300px-rumah_gadang
Sumber : Wikimedia
Bukittinggi menawarkan pemandangan yang mempesona dan memanjakan mata Anda. Ngarai yang indah, berbatu-batu, pasar dan jajanan kaki lima di sekitar menara Jam Gadang. Kota kecil ini merupakan pusat budaya, masih memelihara dan mempertahankan tradisi dan adat Minang. Anda bisa menjelajahi desa-desa yang masih mempertahankan rumah Gadang yang khas, itu mungkin membawa kembali ingatan kita pada karya-karya seperti Siti Nurbaya, Salah Asuhan, dll. Oh iya, bicara soal karya sastra, Indonesia mempunyai banyak penulis dan sastrawan yang berasal dari Sumatera Barat, salah satunya adalah Taufik Ismail yang mempunyai Rumah Puisi yang terletak di kaki Gunung Singgalang dan Merapi. Di sana Anda bisa menemukan ribuan buku dan peninggalan karya-karya sastrawan Indonesia. Anda bisa membaca buku-buku yang berharga dan mungkin merenungkan sebuah ide untuk tulisan dilatar belakangi pemandangan seperti yang terdapat di lukisan. Bagi para penulis sebuah perpustakaan dengan pemandangan yang luar biasa adalah surga.
4. Mataram

lombok
Sumber: DestineAsian
Sekarang Lombok dan Mataram tidak kalah pamor dari tetangga mereka Bali dan Denpasar. Jika Anda berkunjung ke Lombok menikmati pantai dan wisata air, maka jangan lupa mampir ke kota Mataram. Di Lombok Anda bisa menulis dengan latar belakang senja, matahari terbit, debur ombak atau hamparan pasirnya. Namun di kota Mataram, Anda juga bisa menemukan pusat budaya. Ada pura peninggalan masa kerajaan Hindu, salah satunya Pura Meru, lalu ada kawasan kota tua Ampenan, museum, juga pusat kuliner yang tentunya bisa membuat perut kenyang supaya otak bisa bekerja lebih maksimal lagi. Oh iya, banyak festival diselenggarakan di Lombok, juga Mataram seperti festival Mataram, festival Gili Indah, Anda tidak akan kecewa jika berada di sana di waktu-waktu festival, ini akan memicu ide menulis.
5. Malang
malang
Sumber: Kompas
Di sepanjang Ijen Boulevard bangunan warisan kolonial Belanda seolah-olah menarik kita ke masa lalu Anda, membayangkan bagaimana suasana tempat ini seratus tahun lalu. Malang menawarkan ke ‘tua’ an kotanya, yang tidak pernah alpa menarik perhatian kita. Becak dan delman, beradu dengan modernisasi, itu adalah ide tulisan yang timbul dalam pikiran. Sebenarnya jika kita berada ke kota Malang, kita juga harus mampir ke Batu, sekitar 45 menit dari kota Malang. Batu adalah bagian dari Malang Raya, jadi secara administratif kota Batu berada di Malang Raya. Di kota Batu ada begitu banyak daerah wisata, kondisi alam yang dikelilingi oleh pegunungan membuat Kota Batu bisa menjadi tempat yang nyaman untuk menulis. Oh iya jangan lewatkan juga, berjalan-jalan ke kebun teh Wonosari yang sudah ada sejak tahun 1910, sekedar bercerita dengan para pemetik teh, mencicipi teh tersebut, bagi saya penulis juga pecinta teh, Malang bisa jadi sebuah kota sumber inspirasi. Sebuah fotografer yang sudah keliling dunia jatuh cinta pada kesederhanaan Malang bisa jadi cerita menarik sepertinya, hmmmm….
6. Makassar
pinisi_tn_taste1_july2011
Sumber: DestineAsian
Di kota Makassar kita dapat menemukan tiga suku utama, yaitu suku Bugis, Makasar, dan Toraja. Karena tiga suku ini, maka Makassar cukup beraneka ragam dari segi budaya. Kita bisa melihat rumah tradisional yang unik, kostum, makanan, juga festival yang menarik. Makassar dijuluki kota seribu warung kopi, saking banyaknya warung kopi di sana. Tentu bisa jadi tempat nongkrong yang asyik, ngobrol dengan warga lokal, sehingga Anda bisa menangkap vibe kota juga berita-berita yang bisa jadi tambahan untuk tulisan Anda. Bagi Anda pecinta senja dan pantai, jangan lupa bawa tablet, kamera atau catatan saat melihat senja di Pantai Losari, suasananya, makanannya, semuanya bisa Anda tangkap dalam tulisan.
7. Jayapura
festival-danau-sentani-2016_221466739078_preview
Sumber: Kompas
Papua memang belum menjadi kota seperti Yogya atau Ubud. Tapi bukan berarti Papua tidak memiliki magnet, contohnya Raja Ampat, sudah menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan. Di Papua, Jayapura adalah salah satu pintu masuk. Perjalanan menuju kota dari Bandara Sentani kita akan melintasi Danau Sentani. Lalu Writers akan disambut dengan pemandangan pantai. Di kota Jayapura, Anda dapat berjalan-jalan ke pantai, atau pada malam hari menikmati keindahan pemandangan Jayapura dari bukit. Kalau soal pemandangan memang tidak usah ditanya lagi. Kuliner Papua juga bisa menjadi bahan tulisan seperti kue sagu dan papeda atau mujair bakar misalnya.  Aksesoris, batik Papua juga hasil karya buatan tangan lain dari tanah ini mempunyai ciri yang sangat khas bisa ditelusuri dan menjadi tulisan yang menarik. Daerah-daerah yang terpisahkan dengan gunung, lembah dan bukit dapat menjadi lebih indah dengan sebuah kisah cinta di tanah di ujung timur Indonesia, bukan begitu?.
8. Bandung
tempat-wisata-di-bandung-gambar-gedung-sate
Sumber: Wikimedia
Kota Bandung sangat melekat dengan budaya anak muda dan arsitektur art deco yang keren. Untuk Anda para penulis, Bandung adalah tempat yang tidak akan membosankan. Ada taman dan tempat nongkrong di setiap sudut kota. Ada museum, pusat fashion, kuliner. Untuk sejarah, Bandung juga tidak kalah dengan kota-kota lain Anda, seperti napak tilas ke stilasi-stilasi Bandung Lautan Api, Jalan Asia Afrika. Jika Anda terus melaju menuju Lembang Anda juga bisa mampir ke satu-satunya Observatorium di Indonesia yaitu Observatorium Boscha, Anda bisa melihat bintang dan planet-planet, saat Anda meneropong, atau hanya menatap gemerlapnya langit malam, Anda pasti terinspirasi tentang langit, astronomi, kisah cinta, atau keagunganNya yang tanpa batas.
Setelah membaca tulisan di atas, rasanya ingin sekali langsung angkat koper atau gendong tas ransel kan? Jangan resah kalau belum ada dana, karena Anda masih bisa merencanakan perjalanan dan menabung. Menulis sambil traveling sekarang lebih mudah, karena ada ratusan website yang akan menolong perjalanan kita, mulai dari memesan tiket, booking hotel termurah, tips perjalanan, transportasi sampai pada trik-trik hemat juga semua do’s and don’t. Namun sebelum pergi ke tempat-tempat di atas, pastikan Anda pergi pada musim yang terbaik, dan cek jadwal festival yang ada. Sayang sekali kalau Anda pergi tapi tidak melihat festival lokal di sana. 

No comments:

Post a Comment